Sabtu, 18 September 2010
Bulan Kitab Suci Nasional di Paroki St Yosef Mejasem
Misa Minggu tanggal 5 September yang lalu, secara resmi dibuka Bulan Kitab Suci Nasional di Paroki St Yosef Mejasem. Misa diawali dengan perarakan Kitab Suci, pemberkatan, pendupaan, dan penempatan Kitab Suci tersebut di samping mimbar utama. Tema pokok BKSN tahun 2010 ini adalah : ” Memperkenalkan Kitab Suci kepada anak sejak usia dini ”. Dalam Kotbahnya Romo Miranto mengawali dengan keprihatinan keluarga mengenai nasib anak – anak kita yang mau bersekolah di sekolah negeri yang terganjal karena tidak memiliki sertifikat UBTQ ( di SMP Negeri anak yang bisa menunjukkan sertifikat UBTQ, mendapat bonus 2 ) sehingga anak – anak katolik yang mau mendaftar di sekolah negeri banyak yang tergeser karena hal ini. Banyak umat yang akhirnya berfikir dan punya keinginan seandainya gereja juga bisa mengeluarkan semacam sertifikat seperti itu sehingga mempunyai bonus 2. Namun Romo mengingatkan bahwa kalau kita terus menerus mempermasalahkan ” sertifikat” akhirnya kita akan masuk kelubang yang sama yaitu ” Formalisme Agama ”. Yang perlu ditekankan adalah bagaimana kita, anak – anak kita tidak hafal isi kitab suci, dan fasih menjabarkannya, namun lebih dari itu bagaimana Kitab Suci itu hidup dalam diri kita, untuk anak – anak kita bahkan sejak dini. Jadi bukannya kuantitas yang ditekankan tetapi kualitas. Dalam injil Lukas 14: 25 – 35, kita belajar bahwa untuk menjadi murid Kristus :
1. Kasih kepada Tuhan harus diwujudkan dalam tindakan nyata kepada : orangtua kita, sahabat – sahabat kita, kerabat, bahkan mengasihi juga musuh – musuh kita.
2. Memikul salib dan mengikuti Yesus. Bagaimana aplikasinya dalam kehidupan sehari – hari ? mungkin kita akan dibenci karena bertindak jujur, kita harus bisa meninggalkan kesenangan – kesenangan kita, untuk mengikuti kegiatan lain mis : kegiatan wilayah, gereja, dll.
3. Duduk, diam memperhitungkan segala sesuatunya dengan seksama untuk mengambil keputusan yang bijaksana.
Lukas 14: 25 – 35
14:25 Pada suatu kali banyak orang berduyun-duyun mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. Sambil berpaling Ia berkata kepada mereka:
14:26 "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
14:27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
14:28 Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?
14:29 Supaya jikalau ia sudah meletakkan dasarnya dan tidak dapat menyelesaikannya, jangan-jangan semua orang yang melihatnya, mengejek dia,
14:30 sambil berkata: Orang itu mulai mendirikan, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.
14:31 Atau, raja manakah yang kalau mau pergi berperang melawan raja lain tidak duduk dahulu untuk mempertimbangkan, apakah dengan sepuluh ribu orang ia sanggup menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?
14:32 Jikalau tidak, ia akan mengirim utusan selama musuh itu masih jauh untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.
14:33 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.
14:34 Garam memang baik, tetapi jika garam juga menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
14:35 Tidak ada lagi gunanya baik untuk ladang maupun untuk pupuk, dan orang membuangnya saja. Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"
Dalam pelaksanaannya Bulan Kitab Suci akan dilanjutkan diwilayah – wilayah dengan pendalaman iman dipimpin oleh pemandu yang telah mendpatkan sosialisasi di Aula Gereja St Yosef Mejasem.
Bulan Kitab Suci Nasional telah diundangkan dalam Konstitusi Dogmatis “DEI VERBUM” ttg WAHYU ILLAHI, di Roma, 18 November ‘65
Gereja di Indonesia, melalui MA-WI/KWI, mulai September 1977 menyambut dg suatu gerakkan: Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) dimana Setiap tahunnya LBI menetapkan Tema BKSN.
TUJUAN BKSN adalah :Semakin “mendekatkan Kitab Suci dengan umat, dan umat dengan Kitab Suci.” atau utk “mengumatkan Kitab Suci, dan meng-Kitab Suci-kan umat.”
Kitab Suci Bagi Kehidupan Gereja adalah sebagai Sarana “perjumpaan dengan Allah,” sebagai “pedoman kehidupan beriman yang jitu” (DV. 21), dan “pusat kehidupan Gereja” (DV. 26).
Ada 4 tema yang akan digeluti umat di wilayah – wilayah di Bulan Kitab Suci Nasional tahun ini :
1. Memperkenalkan Kitab Suci Kepada Anak
2. Mengajarkan Kitab Suci kepada anak sejak usia dini
3. Kesediaan orangtua mendidik anak
4. Meneladan Yesus yang cinta dan peduli pada anak.
“ Selamat ber BKSN “
“Dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci
yang memberi hikmat
dan menuntun kepada keselamatan”
(2 Tim 3:15)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar