Secara spontan, umat mengerti sejarah Gereja Mejasem memang dalam arti gedung gerejanya. Ada arsip surat tulisan Romo J.H. van de Pas MSC menjelang peresmian gedung gereja. Antara lain menyebutkan data tahun 1987 telah dimulai Taman Kanak-Kanak di Pala Barat I, Mejasem dengan bantuan para suster PBHK. Untuk sementara waktu sekolah TK itu memanfaatkan rumah milik kepala desa Mejasem saat itu. Dalam perencanaan, TK itu nanti akan dikembangkan dengan Sekolah Dasar. Para suster SND Pekalongan telah bersedia menyelenggarakan kedua sekolah tersebut.
Sejarah gereja ‘joglo’ Mejasem berawal dari keinginan umat wilayah XIII, XV, XVI untuk mendirikan sebuah kapel. Aspirasi dari akar rumput ini direspon oleh Romo J.H. van de Pas MSC. Berbagai upaya dilakukan. Usaha pertama yang harus ditempuh adalah memperoleh sebidang tanah untuk lokasi pembangunan. Maka berkat kerjasama umat paroki Hati Kudus Yesus Tegal pada tahun 1986 berhasil dibeli tanah seluas 5.050 m2 terdiri dari 2 sertifikat terletak di pinggir sungai Ketiwon, sebelah selatan Pabrik Tekstil, PT Texin. Dalam waktu yang tidak lama juga berhasil membeli tanah disampingnya seluas 1.000 m2. Tanggal 1 Juli 1988 pondasi gedung aula dimulai. Tanggal 27 Juli 1990 dilaksanakan upacara peletakan batu pertama pembangunan gedung gereja Santo Yosef Mejasem oleh Rm. Paiman MSC.
Paduan semangat berjuang, khususnya panitia pembangunan dan kepedulian donatur, akhirnya di tempat langganan banjir itu berhasil dibangun gereja Santo Yosef Mejasem. Dari sejarahnya, gereja santo Yosef Mejasem telah menjadi simbol kerjasama umat paroki Hati Kudus Yesus dan sikap simpatik pemerintah setempat. Karena dua hal itulah maka berbagai hambatan dan tantangan bisa diatasi.
Pada tanggal 25 Oktober 1992 gereja Santo Yosef Mejasem diresmikan oleh Bupati Tegal, Bp. Drs. Soetjipto dan diberkati oleh Bapa Uskup Purwokerto, Mgr. P.S. Hardjosoemarto MSC. Gereja ini sekaligus menjadi persembahan paroki Hati Kudus Yesus Tegal untuk Hari Jadi Paroki yang ke 65. Kini pada ulang tahun paroki Hati Kudus Yesus yang ke 80, gereja Santo Yosef Mejasem berusia 15 tahun. Dalam usia ini umat katolik Mejasem dianggap mampu berdiri sendiri menjadi paroki.
kok ndak pernah di update
BalasHapusmungkin perlu ditambah rencana menyambut PASKAH
BalasHapus