Kamis, 19 Agustus 2010

Misa Pengenaan Jubah bagi 9 Frater TORSA




"....kendati cacat cela. melekat di hati
namun kupercya Dikau mengampuni
Bersama keluarga yang turut mengharapkan
agar luas ladangMu, berbuah selalu"


Lagu pembuka yang dilantunkan dengan merdu oleh Paduan Suara Serafim ini mengalun merdu mengiringi perarakan Para Romo yang memimpin misa Penjubahan bagi 9 Frater TORSA tahun 2010 ini.
Hari ini Minggu, 15 Agustus 2010, barangkali menjadi momentum yang penting bagi para 9 Frater yang akan memasuki Tahun Orientasi Rohani di Komunitas St Agustinus Tegal. Misa Kudus yang dipimpin oleh 3 Romo, Rm S Parjono, Rm Ari Setiawan dan Rm Raymond, dengan dihadiri oleh segenap umat tidak hanya dari Paroki Tegal tetapi juga dari Slawi, Brebes, Mejasem, Pemalang dan tempat lain ini akan menjadi saksi yang akan tetap terus mendukung dan mengharapkan subur dan berkembangnya benih benih panggilan Imam di Keuskupan Purwokerto.Ke 9 Frater : Benny, Titus, Diaz, Toto, Andy, Rendy, Yusuf, Wawan, dan Ia, telah memutuskan untuk bergabung dengan romo - romo Projo Diosesan Purwokerto.Tahun Orientasi Rohani di Komunitas TORSA Tegal ini merupakan langkah awal dalam menentukan ketetapan hati dalam menanggapi panggilan Tuhan. Refleksi dan olah bathin, serta pendalaman mengenai keparokian, alkitabiah, kegerejaan dan doa, merupakan menu utama dalam pengglembengan di TORSA Tegal ini, disamping ada mata pelajaran lain sebagai pendukung antara lain Bhs Inggris, Musik, Tata Krama dan Bhs Jawa. Dalam kotbahnya Rm Parjono yang juga Rektor di TORSA ini mengatakan Seperti halnya Maria yang dengan susah payah dan menempuh perjalanan panjang untuk bertemu dengan Elisabet, adalah bentuk perjuangan, Maria ingin membagi kabar sukacita yang diterimanya kepada saudaranya Elisabet meski harus berjuang menempuh perjalanan panjang, betapa bersyukurnya Elisabet menerima kunjungan sang Ibu Tuhan ini, Kedua wanita ini sama - sama bergembira, bersyukur karena segala anugerah yang diterima berasal dari Tuhan. Mereka bisa merasakan hidup didalam Tuhan, karena rela dan ikhlas melaksanakan kehendakNya meski terasa berat dan rasanya tidak mungkin. Kerelaan dan keprasahan Maria dengan berkata " Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut kehendakMu". Bagaimana kita bisa melajar dari Maria dan Elisabeth, Hidup dalam kehendak Tuhan dan mendapatkan kebahagiaan ?
1. Kita harus siap untuk melepaskan segala kelekatan yang sulit kita lepaskan, kebencian, keserakahan, dengki, dendam ....dan kenikmatan yang sering membius kita.
2. Kita juga harus siap menerima kehendak Tuhan, hal - hal yang baik, keterlibatan dalam hubungan keluarga dalam nama Tuhan.
Romo Ari juga mengatakan bahwa sebelum peristiwa Penjubahan ini, Romo mendampingi para frater untuk merenungkan diri, merefleksi, dan menentukan pilihan terbaik " Sekali aku memakai Jubah, biarlah aku siap menerimanya sepanjang hidup, jubah bukan secara lahiriah pakaian putih saja, namun hati putih bersih sedia menerima kehendak Allah". Dalam Misa juga diungkapkan Credo para Frater yang merupakan ungkapan isi hati, perasaan, refleksi iman dan janji para Frater. Hadir juga dalam misa itu para Putra/putri Altar dari paroki terdekat sebagai benih - benih panggilan baru. Semoga semakin banyak banyaklah benih benih panggilan Imam dari sini.

Atas nama PutraMu, kuteguhkan janji...
dengan 'smangat cintaMu, kubaktikan diri ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar