Minggu, 22 Agustus 2010

POTRET GEREJA SANTO YOSEF MEJASEM

1. Sekilas awal mula munculnya gereja katolik Mejasem:

Tahun 1982 paroki Hati Kudus Yesus Tegal memiliki 12 wilayah rohani. Wilayah paling timur yang bersentuhan dengan Mejasem adalah wilayah VII (Santo Thomas). Ada beberapa umat wilayah ini tersebar di kompleks perumahan BTN dan Perumnas Mejasem. Seiring dengan perjalanan waktu, Mejasem berkembang bagaikan kota satelit yang menopang kota Tegal, karena Kota Tegal semakin kekurangan areal pemukiman. Banyak guru, pegawai, karyawan yang bekerja di Kota Tegal, bermukim di perumahan Mejasem.

Peluang ini dibaca oleh para pengembang, maka perumahan berbagai tipe dibangun di Mejasem. Mengingat jarak yang sangat dekat dengan Kota Tegal, Mejasem menjadi pilihan bagi banyak pihak. Hampir di setiap pemukiman baru terdapat warga katolik. Lama kelamaan umat wilayah VII dipandang sudah terlalu ‘kegemukan’. Demi efektivitas pelayanan pastoral dan pemberdayaan umat, maka wilayah tersebut perlu dimekarkan. Tahun 1983 di Mejasem dibentuk wilayah baru yang terpisah dari wilayah VII.

Maka muncul wilayah baru yaitu wilayah XIII (Santa Lucia). Inilah wilayah yang menjadi cikal bakal gereja katolik Mejasem. Yang menarik bahwa sejarah ini menjadi tanda bahwa angka “13” bukanlah angka sial. Waktu itu umat katolik di Mejasem berjumlah 13 kepala keluarga. Kebetulan dalam urutan wilayah paroki Hati Kudus Tegal, Mejasem menempati urutan terakhir, yaitu wilayah XIII. Pembentukan wilayah Mejasem terjadi pada tanggal 13 Januari 1983. Ketua wilayah XIII yang pertama kalinya yaitu Bapak Y. Husada.

Dalam perkembangan selanjutnya wilayah XIII semakin besar. Maka tanggal 14 April 1990 diadakan pertemuan wilayah untuk rencana pemekaran wilayah, yakni Wilayah XIII (Santa Lucia), wilayah XVI (Santo Michael) dan wilayah XIV (Santo Paulus). Wilayah Santa Lucia dengan ketua wilayah L. Sunaryo. Sedangkan wilayah Santo Michael di sebelah timur jalan Pala Raya dengan ketua B. Djupriarto. Wilayah Santo Paulus dengan ketua wilayah Bp. FX. Susilo.

Tahun 1992 dengan adanya gedung gereja Santo Yosep Mejasem, maka kegiatan menggereja di Mejasem semakin semarak. Hal ini terjadi berkat dukungan 3 wilayah seberang barat sungai Ketiwon (Yohanes, Thomas dan Antonius) yang “memadu jurus” dengan 3 wilayah Mejasem untuk membangun diri. Kemudahan akses ke gereja Mejasem terjadi dengan adanya jalan dan jembatan berkat kerjasama pihak pemerintah setempat dan Romo Paroki JH van de Pas MSC. Bisa disebut juga perjuangan bapak Kol. Y. Koesman dan kepala desa Mejasem Alimudin.

Wilayah Santa Lucia terbentang dari Jalan Pala Barat 3 ke utara sampai Dampyak dan bagian timur adalah dari Jalan Pala 21 membentang sampai Desa Padaharja, yang terletak di ujung timur Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Wilayah Santo Paulus meliputi bagian timur Jalan Pala 1 sampai dengan Jalan Pala 20 dan bagian barat meliputi Jalan Pala Barat 1 sampai dengan Jalan Pala Barat 2. Wilayah Santo Michael meliputi Perumnas Mejasem dan beberapa umat diaspora yang bermukim di Kecamatan Kramat, Kecamatan Tarub, Kecamatan Surodadi dan Kecamatan Warurejo.

Sejarah terus bergulir, karya Roh Allah benar-benar terjadi dan menyertai umat katolik Mejasem. Tahun 2005 jumlah umat di empat wilayah dipandang sudah terlalu besar, sehingga pelayanan pastoral dan pemberdayaan umat tidak lagi efektif. Untuk itu empat wilayah itu dimekarkan lagi. Wilayah Santo Thomas dimekarkan menjadi wilayah Santo Thomas dan wilayah Santo Agustinus. Wilayah Santa Lucia mekar menjadi wilayah Santa Lucia dan wilayah Santo Bernardus. Wilayah Santo Michael mekar menjadi wilayah Santo Michael dan wilayah Santo Gabriel. Wilayah Santo Paulus mekar menjadi wilayah Santo Paulus dan wilayah Santo Ignatius. Wilayah Santo Antonius dimekarkan menjadi wilayah Santo Antonius dan wilayah Santo Valentinus. Tetapi wilayah Santo Valentinus masuk wilayah paroki Hati Kudus Yesus Tegal. Dengan demikian stasi santo Yosef Mejasem kini telah terdapat sepuluh wilayah, yaitu Wilayah Santo Antonius, Santo Thomas, Santo Agustinus, Santo Yohanes, Santa Lucia, Santo Bernardus, Santo Paulus, Santo Ignatius, Santo Michael dan Santo Gabriel. Secara teritorial enam wilayah di Paroki Mejasem, yaitu wilayah Santa Lucia, Santo Bernardus, Santo Paulus, Santo Ignatius, Santo Michael dan Santo Gabriel, terletak dalam wilayah Kabupaten Tegal dengan ibukota di Slawi. Sedangkan empat wilayah, yaitu wilayah Santo Antonius, Santo Thomas, Santo Agustinus dan Santo Yohanes termasuk dalam wilayah Kotamadya Tegal.

Dengan kekuatan 10 wilayah inilah, gereja katolik Santo Yosef Mejasem memulai fase menjadi sebuah stasi dalam arti yang sebenarnya, persiapan menjadi paroki. Dewan stasi Mejasem dilantik oleh Mgr. Julianus Sunarka, SJ tanggal 4 Desember 2005. Di Mejasem mulai tinggal secara menetap P. John Tinggogoy, MSC. Keuangan sudah dicoba untuk dikelola secara mandiri. Masa uji coba itu berjalan hingga sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar